Segelintir dari masyarakat Indonesia sepertinya harus di setiap hari dikasih ceramah kalau tidak mereka akan selalu salah arah dari perintah agama. Atas kepergian Almarhum Uje banyak orang tak rela dan tak percaya bahwa ia telah pergi terlalu begitu cepat dan takkan kembali lagi untuk selamanya.
Tapi Ironis atas kepergian Almarhum Uje masih banyak masyarakat berdoa di tempat kejadian perkara dan mengambil tanah kuburannya untuk Ritual Gaib. Ini salah alias musyrik.
Kepergian Ustad Jefri Al Buchori secara mendadak memang membuat masyarakat kehilangan. Mereka pun berbondong-bondong mendatangi lokasi tempat pendakwah yang akrab disapa Uje tersebut meregang nyawa karena kecelakaan motor.
Hal tersebut mengundang rasa prihatin kolega Uje yang juga sesama pendakwah, Ustad Yusuf Mansyur. Ia menghimbau agar masyarakat tidak lagi mendoakan Uje di lokasi kecelakaan.
"Saudaraku, kita semua memang kehilangan "UJE"; tapi jangan lakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya untuk menghormati dan mendo’akan almarhum," posting Ustad Yusuf Mansyur melalui akun facebook pribadinya, Senin (29/4/2013).
Pengasuh Yayasan Daarul Qur'an Nusantara ini menyarankan agar doa bagi Uje dipanjatkan di tempat yang semestinya. Sejak Jumat (26/4/2013) kemarin, banyak warga yang mendoakan Uje persis di depan pohon Palem yang ditabraknya saat menunggangi moge. Dikutip dari liputan6.com
Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin. Din mengatakan dirinya menerima laporan masih ada warga yang melakukan ritual dimana ritual itu tak sesuai ajaran agama Islam. Din mengungkapkan, misalnya ada warga yang mengambil tanah dari makam Uje untuk ritualnya.
"Saya dengar, ada yang mengambil tanahnya untuk hal-hal gaib. Pesan saya, janganlah melakukan ritual-ritual di makam almarhum. Harusnya kita mengamalkan ilmu yang diajarkan almarhum, dengan cara Islami," ujar Din, Minggu (28/4/2013).
Sumber: http://kodokoala.blogspot.com/2013/04/ada-apa-dengan-tanah-kuburan-dan-pohon.html#ixzz2Rs91YxEQ
Tapi Ironis atas kepergian Almarhum Uje masih banyak masyarakat berdoa di tempat kejadian perkara dan mengambil tanah kuburannya untuk Ritual Gaib. Ini salah alias musyrik.
Kepergian Ustad Jefri Al Buchori secara mendadak memang membuat masyarakat kehilangan. Mereka pun berbondong-bondong mendatangi lokasi tempat pendakwah yang akrab disapa Uje tersebut meregang nyawa karena kecelakaan motor.
Hal tersebut mengundang rasa prihatin kolega Uje yang juga sesama pendakwah, Ustad Yusuf Mansyur. Ia menghimbau agar masyarakat tidak lagi mendoakan Uje di lokasi kecelakaan.
"Saudaraku, kita semua memang kehilangan "UJE"; tapi jangan lakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya untuk menghormati dan mendo’akan almarhum," posting Ustad Yusuf Mansyur melalui akun facebook pribadinya, Senin (29/4/2013).
Pengasuh Yayasan Daarul Qur'an Nusantara ini menyarankan agar doa bagi Uje dipanjatkan di tempat yang semestinya. Sejak Jumat (26/4/2013) kemarin, banyak warga yang mendoakan Uje persis di depan pohon Palem yang ditabraknya saat menunggangi moge. Dikutip dari liputan6.com
Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin. Din mengatakan dirinya menerima laporan masih ada warga yang melakukan ritual dimana ritual itu tak sesuai ajaran agama Islam. Din mengungkapkan, misalnya ada warga yang mengambil tanah dari makam Uje untuk ritualnya.
"Saya dengar, ada yang mengambil tanahnya untuk hal-hal gaib. Pesan saya, janganlah melakukan ritual-ritual di makam almarhum. Harusnya kita mengamalkan ilmu yang diajarkan almarhum, dengan cara Islami," ujar Din, Minggu (28/4/2013).
Sumber: http://kodokoala.blogspot.com/2013/04/ada-apa-dengan-tanah-kuburan-dan-pohon.html#ixzz2Rs91YxEQ