Postingan
ini saya tulis bukan hanya untuk memenuhi tugas dari dosen, tetapi juga untuk
berbagi pengalaman dengan teman-teman, baik yang dari Universitas Gunadarma
ataupun tidak, bagaimana pengalaman ketika pertama kali masuk universitas,
tentu teman-teman memiliki kisah sendiri, dan inilah kisah dari pengalaman saya
Saya berasal dari SMK Tridaya, Tambun
Selatan-Bekasi, setelah lulus, saya ingin melanjutkan sekolah ke perguruan
tinggi,.
sebenarnya saya ingin mengambil
jurusan tersebut, tetapi kakak saya menyarankan saya untuk mengambil jurusan
Management informatika, karena jurusan tersebut sekarang banyak diperlukan di
dunia kerja, saya pun mencari Universitas lain, berhubung tes untuk masuk
Perguruan Tinggi Negeri sudah habis, dan kalaupun ada, diperguruan tinggi
tersebut tak terdapat jurusan Management informatika, akhirnya saya pun mencari
Perguruan Tinggi Swasta, kakak saya menyarankan saya kuliah di STMIK Amikom
Yogyakarta, awalnya saya setuju, tetapi setelah dipikir tak ada keluarga
disana, saya pun mencari perguruan tinggi lain, sampai akhirnya paman saya yang
bertempat tinggal di Bogor menyarankan untuk kuliah di Universitas Gunadarma,
saya dan ibu saya bertolak ke Jakarta untuk mendaftar di Universitas Gunadarma.
Setelah tiba, kami ke Bogor dulu
untuk menginap semalam, esoknya kami Gunadarma Depok untuk segera mendaftar.
Di Counter Pendaftaran Mahasiswa
Baru, saya ditanya mau mengambil jurusan apa, saya pun mengambil jurusan
Management informatika Depok, tetapi di Depok jurusan tersebut sudah habis,
akhirnya saya mengambil Management informatika Cengakareng karena masih ada
yang kosong, dan berikut Sistem Informasi Salemba, dan saya harus mengikuti
tes, dan setelah test saya harus menunggu pengumuman hasil ujian.
Pada hari pengumuman, saya dan
Ibu saya pergi ke Depok lagi untuk melihat hasil ujian saya, sesampainya di
Counter Pendaftaran disana banyak yang menunggu untuk melihat hasil ujian juga,
saya pun menunggu bersama mereka, sambil berdoa didalam hati untuk kelulusan
saya.
Setelah lama menunggu, Nama saya
pun dipanggil, dan diperlihatkan hasil ujian saya, dan Alhamdulillah saya lulus
dan mendapatkan grade 1 di kedua jurusan, saya pun disuruh memilih, dengan
mantap saya memilih Management informatika Cengkareng, dan mengikuti kuliah
pertama tanggal 20 September, dan harus mengikuti Pengenalan Program Studi dan
Pendidikan Tinggi (PPSPPT) pada tanggal 30 september, setelah mengikuti
berbagai urusan untuk keperluan kuliah, saya menunggu hari pertama kuliah.
Waktupun berlalu, akhirnya hari
yang saya tunggu-tunggu datang juga, 20 September saya mengikuti kuliah
pertama, baru saja saya datang dan duduk duduk di kampus, saya sudah memiliki
beberapa teman, seperti Yudha dari Akutansi, dan Edo yang juga dari Management
informatika.
Mata kuliah pertama hari itu
adalah Kimia Dasar, diajarkan oleh Bapak Romdhoni Susiloatmadja, kami pun mengikuti
pelajaran beliau bersama teman-teman dari Jurusan Sistem Informasi, karena mata
kuliah kami pada saaat itu sama.
Setelah kuliah selesai, kami
bersiap untuk pulang, tetapi kami disuruh berkumpul oleh kakak tingkat untuk
pengarahan untuk mengikuti ospek, saat ospek kami diharuskan untuk membawa
peralatan yang aneh aneh dan membingungkan, yang paling membingungkan saya dan
teman-teman seangkatan adalah, kami diharuskan berfoto bersama SPG (Sales
Promotion Girl) untuk yang laki-laki dan Satpam untuk yang perempuan dengan
berlatar belakang Mall, selain itu untuk para laki laki diharuskan mencukur
rambutnya menjadi pendek (dengan kata lain botak) dan perempuan harus dikuncir
rambutnya.
Setelah berembuk masa, saya dan
teman-teman yang laki-laki sepakat untuk foto bersama-sama supaya menghindari
kemungkinan diusir satpam karena disangka orang gila, dan akhirnya sehari
sebelum ospek, ROBOT (rombongan orang botak) beramai-ramai ke Mall didekat
kampus untuk mencari korban, dan seperti yang diduga sebelumnya, banyak orang
yang memeperhatikan kami, bahkan teman saya sampai diejek oleh salah satu
penjaga stan karena memakai peralatan aneh ala ospek, dengan menahan malu, kami
terus mencari spg yang rela untuk dijadikan korban, dan Alhamdulillah kami
semua berhasil mendapatkan foto-foto (dan juga membujuk para spg untuk tidak
takut dengan kami), kami pun pulang.
Hari ospek pun tiba, dengan
sangat tidak bersemangat saya pun mengikuti ospek, kegiatannya cukup padat, dan
seru, banyak hal lucu yang terjadi, terutama ketika pementasan drama, jauh dari
bayangan saya tentang ospek yang selalu dihiasi senioritas, hukuman, dan tanpa
ada ketawa ketiwinya, ospek hari itu sangat seru dan meriah. Selesai ospek kami
pun resmi menjadi Mahasiswa kampus Cengkareng.
30 September, saya dan
teman-teman yang juga diharuskan mengikuti PPSPPT, bertolak dari cengkareng ke
Depok menggunakan Kereta Listrik (KRL), dari stasiun Kota ke Pondok Cina.
Sesampainya di kampus Gunadarma
Depok, kami pun mengikuti kegiatan PPSPPT, mendengarkan pengarahan tentang apa
saja fasilitas di Gunadarma, peraturan, hingga lagu resmo Gunadarma, setelah
semuanya selesai (dengan mata lusuh habis lucekan tangan karena ngantuk) kami
diberikan buku dan jaket almameter dan dipersilahkan pulang.
Kami pun pulang, sama dengan saat
berangkat kami juga pulang menggunakan KRL, sesampainya di Stasiun Kota, saya
menumpang teman saya pulang dari Stasiun menggunakan motor, sebut saja korban
tebengan saya itu Edo (sorry do, jika lu baca postingan blog gw ini, hahaha)
menembus macetnya Jakarta, dengan menahan rasa sakit dipantat akibat tepos oleh
jok motor, akhirnya saya tiba di kost dan beristiharahat.
Seminggu setelah ppsppt kami
masuk ke dalam kegiatan pembelajaran, dimana ada mata kuliah, praktikum, dan
softskill. Awalnya setiap anak canggung dengan mahasiswa lain untuk beradaptasi
serta suasana ruang kelas juga berbagai jenis dosen , yang jelas segalanya jadi
kebiasaan yang tentunya sebisa mungkin tak pesimis karenanya. Begitu seterusnya
hingga semester 3 ini.
Begitulah pengalaman saya ketika
masuk Universitas Gunadarma, dari hal yang penting hingga yang tidak penting
sama sekali, dari yang seru hingga yang garing, mohon maaf apabila banyak kata
yang tak pantas, dan juga penulisan yang salah, dan mungkin melanggar etika
penulisan, terutama dengan break dan banyolan saya yang garing
atau kurang lucu, atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Kelebihan : Menyediakan keseimbangan diantara
kemahiran umum dan khusus,latihan teori dan amali,tumpuan kepada industri,skim
latihan untuk pelajar
Kekurangan : Tidak memberi tumpuan yang sepenuhnya
kepada subjek yang
berkaitan dengan kursus saja yang diambil sebaliknya ia
juga tertumpu kepada subjek sampingan. Oleh sebab itu, kita
hanya dapat mempelajari perkara yang asas saja dan bukannya
secara mendalam. Malahan, kita juga susah untuk menumpukan
perhatian dengan sepenuhnya kepada kursus yang kita ambil.
berkaitan dengan kursus saja yang diambil sebaliknya ia
juga tertumpu kepada subjek sampingan. Oleh sebab itu, kita
hanya dapat mempelajari perkara yang asas saja dan bukannya
secara mendalam. Malahan, kita juga susah untuk menumpukan
perhatian dengan sepenuhnya kepada kursus yang kita ambil.
Kesimpulan : Lebih tertumpu kepada sistem
pendidikan yang menekankan kepada
pembelajaran secara formal. Sesuatu kemahiran hanya bolah dipelajari
melalui buku saja tetapi tidak dipraktikkan.
pembelajaran secara formal. Sesuatu kemahiran hanya bolah dipelajari
melalui buku saja tetapi tidak dipraktikkan.
0 komentar:
Posting Komentar