Perbedaan SIA dan SIM :
SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa
dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa
dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
sumber ini dari : http://ty000.wordpress.com/2009/10/30/perbedaan-sim-dan-sia/
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi
finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan
pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS
lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses,
menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses,
menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis
produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut
meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan
produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan
pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang
diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian
SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa
tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan
dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang
mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat
membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan
menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk
laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang
digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
1.Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan
pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
2.adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang
bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam
perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan
efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan
akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup
untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja
perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap
orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi,
sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan
sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan
metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk
menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang
lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan
keputusan.
Sumber ini dari :
http://jajusuf.blogspot.com/2009/11/sistem-informasi-akuntansi.html
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN SIM
Pada masa sekarang, sistem informasi (SI) telah mengubah
cara
perusahaan melakukan bisnis yang mengakibatkan banyak
hal-hal baru terjadi
dalam suatu organisasi. Hal ini dapat dilihat dari perubahan
yang ada di sekitar
kita, misalnya fasilitas ATM yang disediakan oleh perusahaan
perbankan, fasilitas
CD-ROM yang umumnya terdapat di perpustakaan, scanner yang
terdapat di tokotoko
swalayan, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa peranan SI
menjadi
semakin meningkat mengikuti perkembangan teknologi
informasi.
Secara tradisional, manajemen dan akademisi memandang
peranan SI
sebagai fungsi pendukung dalam operasi perusahaan. Pandangan
mereka ini
sesuai dengan definisi awal SI. Sebagai contoh, Ein-Dor dan
Segev (1978), Ives et
al. (1980) mendefinisikan SI sebagai fungsi pendukung dalam
melaksanakan
aktivitas dan fungsi manajemen.
Saat ini, manajemen dan akademisi memandang peranan SI
sebagai
enabler bagi perusahaan untuk memperoleh keunggulan
kompetitif. Sistem
informasi mampu mengubah bentuk organisasi, mampu mengubah
cara
perusahaan dalam beroperasi, dan mampu mengubah cara
perusahaan dalam
bersaing (Alter 1996, hal. 191-193). Informasi, sekarang
dilihat sebagai sumber
daya stratejik, sumber yang potensil untuk mendapatkan
keunggulan dalam
bersaing (Raghunathan dan Raghunathan 1990, Laudon dan
Laudon 1991, hal.
72) atau sebagai senjata stratejik untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif dalam
iklim bisnis yang baru (Ives dan Learmonth 1984). Hal ini
menunjukkan bahwa SI
memainkan berbagai peran dalam organisasi.
McFarlan et al. (1983) menggunakan strategic grid sebagai
rerangka untuk
menjelaskan peranan SI yang berbeda-beda di dalam
organisasi. Dalam rerangka
tersebut, mereka mengklasifikasikan organisasi ke dalam
empat lingkungan SI,
yaitu strategic, turnaround, factory, dan support. Mereka
menekankan perlunya
menyesuaikan perencanaan SI dengan peranan yang dimainkan SI
dalam
organisasi, karena suatu organisasi tidak dapat mencapai
dampak stratejik jika
mengfokuskan perencanaan SI pada masalah operasional. Di
samping itu, suatu
organisasi akan mengalami pemborosan sumber daya jika
penggunaan sistem
informasi tidak sesuai dengan perencanaan bisnis perusahaan.
Perencanaan SI
perlu direncanakan seperti sumber daya lainnya (misalnya
kapital, material, dan
2
personil) agar penggunaannya efektif dan efisien (Zviran
1990). Dengan demikian,
perencanaan SI yang disesuaikan dengan peranan SI dalam
organisasi merupakan
topik yang menarik dan penting dalam penelitian-penelitian
SI (Raghunathan dan
Raghunathan 1990, Cash et al. 1992, dan Premkumar dan King
1992).
Penelitian secara empiris menggunakan rerangka strategic
grid dan
hubungannya dengan perencanaan SI telah dilakukan oleh
Raghunathan dan
Raghunathan (1990), Premkumar dan King (1992) di Amerika,
dan di Indonesia
dilakukan oleh Hartawan (1996). Penelitian-penelitian ini
dijelaskan lebih terperinci
pada telaah literatur. Berdasarkan penelitian-penelitian
mereka, peneliti ingin
mengetahui peranan apa yang dimainkan SI dalam organisasi
dan apakah terdapat
perbedaan perencanaan SI di antara organisasi yang mempunyai
peranan SI yang
berbeda-beda. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengevaluasi peranan yang dimainkan SI dalam
organisasi dengan
menggunakan rerangka strategic grid.
2. Untuk memberi bukti empiris mengenai adanya perbedaan
perencanaan SI di
antara organisasi yang mempunyai peranan SI yang
berbeda-beda dalam
kuadran strategic grid.
TELAAH LITERATUR
Peranan Sistem Informasi
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, secara
intensif telah
didiskusikan dalam literatur-literatur SI (McFarlan et al.
1983, Nolan 1979) bahwa SI
mempunyai peranan yang berbeda-beda di antara organisasi.
Nolan (1979)
mengemukakan bahwa fungsi SI mengalami enam langkah
pertumbuhan dan
dalam setiap langkah tersebut organisasi menggunakan SI
dengan cara yang
berbeda-beda.
0 komentar:
Posting Komentar