• SLIDER-1-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-2-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-3-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-4-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

Kamis, 05 Februari 2015

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA UKM USAHA BAKSO TIGA RODA

Posted by Unknown on 00.49


SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA UKM
USAHA BAKSO TIGA RODA



KATA PENGHANTAR

Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat karunia-Nya penyaji dapat menyusun tugas ini. Tugas ini dibuat berdasarkan referensi yang saya dapatkan dan saya susun secara sederhana dengan tujuan agar dapat memberi sedikit wawasan terhadap pembaca maupun penyaji terhadap Sistem pengambilan keputusan. Dimana Sistem Informasi sebagai pengamalatan kita di lingkungan sekitar kita dalam konsep input-proses-output. Dan juga dalam keadaan bersosialisasi, berinteraksi dan berkarya dengan siapapun. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Dengan demikian apabila masih ada kekurangan dalam makalah ini harap maklum, karena kami masih dalam tahap pembelajaran dan masih perlu banyak mendapatkan bimbingan dan motivasi lagi.



                                                                                                                Bekasi, 5 febuari  2015




BAB I

Latar belakang

Berdasarkan tugas yang saya dapatkan pada mata kuliah system informasi akuntansi mengenai system pengambilan keputusan pada suatu UKM . saya memutuskan untuk mengambil sistem pada usaha ini yakni usaha bakso tiga roda yang berada di dekat rumah kediaman saya .
Bakso tiga roda adalah warung bakso sederhana yang menjadi tujuan utama untuk para pelanggannya yang tidak hanya warga sekitar bahkan para pengguna jalanpun tidak segan untuk mampir ke warung bakso ini . Lokasi warung bakso ini termasuk strategis karena berada disekitar perumahan dan pinggir jalan raya . bakso tiga roda yang buka setiap hari pukul 09.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB kecuali hari Jum’at pukul 13.00 WIB sampai 22.00 WIB ini mempunyai jumlah 10 pegawai. 10 pegawai tersebut dibagi dalam beberapa cabang yang terletak di beberapa tempat .

Para pegawainya setiap hari mempunyai tekad dimana setiap pelanggan harus merasa puas akan pelayanan yang tersedia di bakso tiga roda . Namun dalam beberapa dekade ini ada beberapa pelangan yang masih complain atas sistem pelayanan yang terbilang cukup ini. Mungkin dikarenakan kurangnya ketersediaan tempat pada hari libur yang cenderung ramai  dan kurangnya pelayanan saat dalam situasi ramai sehingga pegawai kelelahan melayani begitu banyak pegawai Dikarnakan tidak adanya pembagian jam kerja yang sesuai. Sehingga kurangnya waktu dan pemikiran yang effektif untuk mengambil keputusan atas pelayanan yang ada.

Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari proses manual. Proses komputerisasi sangatlah meringankan beban, tidak hanya bagi customer tapi bagi pegawai juga dapat meringankan pekerjaan mereka.Oleh sebab itu sistem komputerisasi sangat diinginkan karna dapat meringankan pekerjaan.
Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini :
1.      Memahami sistem pengambilan keputusan pada ukm
2.      Mengetahui bagaimana cara bakso tiga roda menjalankan sistem pengambilan keputusan dalam usahanya .







Bab II
ISI

Landasan teori

Menurut George R. Tery ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan:

a.Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.


b.Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.


c.Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan


d.Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.


e.Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.

Profil Usaha

  Pada tahun 2001 mas parman kreatif membuka usaha sendiri. Dia membuka usaha bakso dikarenakan banyak peminatnya dan usaha bakso di daerah tersebut jarang ditemui. Kini, usaha bakso yang dirintisnya telah berkembang selain membuka peluang usaha dirumahnya ia juga mempunyai cabang yang tidak jauh dari rumahnya di wilayah kota bekasi lebih tepatnya daerah kampung rawa bambu dan beberapa disekitaran perumahan yang letaknya strategis. Ia mampu menghidupi keluarga berserta 10 orang  karyawannya .Juni 2000, dengan niat dan tekadnya untuk sukses di kota dengan bermodalkan uang 1500.000 dari desanya ia hijrah ke bekasi, ia membeli alat – alat dan mengontrak rumah dan membeli gerobak sebagai awal usahanya. Setiap hari, ia bangun pukul 3 dini hari dan membuat bakso bersama sang istri, yang kemudian siang harinya ia berkeliling ke beberapa tempat sementara sang istri berjualan di rumah kontrakan yang ia sewa untuk tempat tinggal sekaligus tempat usaha untuk berjualan baksonya . kerja kerasnya tidak sia-sia setelah .Di tahun 2007, ayah 3 anak ini dapat membeli grobak bakso seharga Rp 1.000.000,- yang memudahkan karyawannya untuk berkeliling. Tahun 2009 mas parman membeli rumah di daerah kaplingan mekar jaya yang ia tempati sampai sekarang. Sambil masih tetap berjualan bakso dengan bantuan 10  pegawai .Rumahnya yang terletak jauh di dalam jalan raya sehingga  tidak membuat usahanya sepi. Setiap hari orang tidak pernah berhenti mampir dan membeli bakso buatannya. Ini karna harga yang ditawarkan mas parman termasuk terjangkau , dan rasanya pun enak serta memiliki perbedaan tersendiri dengan bakso pada umumnya. Seporsi bakso urat ia jual seharga Rp. 12.000,-. Seporsi bakso telor ia jual seharga Rp. 12.000,-. Yang membuat baksonya ini menarik ialah kuah dan bakso yang dibuat dengan resepnya sendiri .Dalam usaha ini ia mengajak sang istri dan saudara-saudaranya untuk membantu mendirikan warung bakso serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani pembeli dengan baik. Ia juga menyediakan menu makanan yang lain mie ayam dengan kategori .Serta menyediakan aneka minuman seperti: Es Campur, Es Jeruk, Es Teh Manis dan Teh Manis.

Sistem pengambilan keputusan pada bakso tiga roda.

- Pemilik

Pemilik menggunakan teknik   Synectics yakni didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningkatkan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok. Usaha ini dirintis sendiri oleh pemilik kemudian dikembangkan dengan membuka cabang sehingga beberapa pegawai di dibagi di beberapa cabang untuk menangani cabang tersebut . dengan bermodalkan kreativitas dan inovasi dalam menyajikan atau resep dari bakso tiga roda ini sehingga memiliki rasa yang berbeda dengan bakso yang lain dalam segi rasa maupun tampilannya yang pas dan higenis dengan memiliki ciri kuah yang gurih dan bakso yang kenyal serta jaminan daging bakso terbuat dari daging sapi membuat pembeli merasa aman .

-pembeli
Tempat yang strategis berada dipinggir jalan raya sehingga membuat pembeli merasa tertarik untuk mencoba . penetapan harga yang terjangkau juga menjadi pertimbangan pembeli dalam memilih makan di bakso tiga roda ini . sementara dalam pelayanan yang masih sederhana ,terkadang membuat pembeli kurang nyaman dengan fasilitas yang ada berupa ruangan yang kurang nyaman ,sistem pemesanan yang memakan waktu dan pembayaran yang masih menggunakan nota .kondisi tersebut timbul saat keadaan sedang ramai pembeli terutama saat hari libur .namun pelayanan juga termasuk ramah pada pembeli . hal-hal tersebut menjadi pertimbangan pembeli dalam membuat sistem keputusan pada bakso tiga roda ini .




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

BAKSO TIGA RODA merupakan usaha yang dirintis secara individu dan kemudian dikembangkan dengan beberapa cabang .sistem  pengambilan keputusan pada usaha ini berdasarkan situasi lingkungan dan peminat pada makanan bakso ini cukup umum dan hamper semua orang menyukainya . sementara dari segi pembeli pengambilan keputusan dalam pembelian dikarenakan beberapa keunggulan dalam penyajian di bakso tiga roda.

SARAN

Sebaiknya dalam pelayanan ditingkatkan berupa struk atau mungkin alat yang memungkinkan dalam transaksi di kasir agar pelayanan lebih maksimal .


Analisis Kasus korupsi Enron

Posted by Unknown on 00.45

Analisis Kasus korupsi Enron

Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.

Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), dapat penulis kemukakan sebagai berikut:
  1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
  2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
    Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah
  • partner KAP Andersen yang ditunjuk sebagai akuntan public perusahaan.
  • Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
  • Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
  1. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
  2. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan.
  3. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
  4. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama.
  5. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan
  6. Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya.
  7. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
  8. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.
  9. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
  10. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika.
  11. tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki.
  12. KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.
  13. tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.
  14. tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari jabatannya.
  15. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melakukan hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan Enron .
  16. tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002.
  17. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.

  • Identifikasi Masalah
Identifikasi dari masalah ini adalah Bagaimana Kasus Enron dilihat dari Perspektif Etika Bisnis dan Profesional Akuntan serta implikasinya.

  • Pembahasan Masalah
Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu
  1. opportunity;
  2. pressure;
  3. dan rationalization,
ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik (public trust).
Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak.Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact). Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.
  • Dampak Akibat Kasus Enron dan KAP Andersen
Kasus ini memberikan dampak di Amerika bahkan di Indonesia.
A. Seperti yang saya kutip dari sumber yang sama (blog yang Diposkan oleh Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47), kasus ini mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis di Amerika Serikat antara lain :
Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) yang bertugas:
  • Mendaftar KAP yang mengaudit perusahaan public
  • Menetapkan atau mengadopsi standar audit, pengendalian mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan dengan audit perusahaan public
  • Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings, dan mengenakan sanksi jika perlu
  • Melaksanakan kewajiban lain yang diperlukan untuk meningkatkan standar professional di KAP
  • Meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB, standar professional, peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit perusahaan publik.
  1. Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam Sarbanes-Oxley Act
Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non audit yang dilarang :
1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.
2. Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.
3. Jasa appraisal dan valuation
4. Opini fairness
5. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen
6. Broker, dealer, dan penasihat investasi
  • Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan
    sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee.
  • Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
  • KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee
    yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.
  • KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief
    accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP
    tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.
3.     SOX melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi investigasi pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini CEO dan CFO harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan SEC dan semua informasi yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan material. Sebagai tambahan, menjadi semakin banyak ancaman pidana bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini.
4.     International Federation Accountants (IFAC), pada akhir tahun 2001 merevisi kode etik bagi para akuntan yang bekerja agar menjadi whitstleblower sebagai berikut “ para profesional dituntut bukan hanya bersikap profesional dalam kaidah-kaidah aturan profesi saja tetapi profesional juga dalam menyatakan kebenaran pada saat masyarakat akan dirugikan atau ada tindakan-tindakan perusahaan yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku”.
5.     AICPA dan The Big Five KAP di Amerika mendukung inisiatif Reform yang melarang KAP untuk menawarkan jasa internal audit dan jasa konsultasi lainnya kepada perusahaan yang menjadi klien audit KAP yang bersangkutan.
6.     Jhon Whitehead dan Ira Millstein, ketua bersama Blue Ribbon Committe SEC,mengeluarkan rekomendasi tentang perlunya kongres menyusun Undang-Undang yang mengharuskan perusahaan Go Public melaksanakan dan melaporkan ketaatanyan terhadap pedoman corporate governance.
7.     Securities Exchange Commission (SEC) dan New York Stock Exchange (NYSE), menyerukan bahwa auditor internal harus lebih mempertajam peran dalam pemeriksaan ketaatan, mengelola resiko, dan mengembangkan operasi bisnis, dan setiap perusahaan diwajibkan untuk memiliki fungsi audit intern (James : 2003).

Tanggapan saya :
Dari penjelasan kasus Enron diatas, ada 3 hal yang harus dicermati, yaitu
  1. opportunity;
  2. pressure;
  3. dan rationalization,
Dengan adanya ketiga hal ini, menurut saya kasus enron timbul, karena denga adanya 3 hal tersebut, menyebabkan berbagai masalah terjadi, mulai dari korupsi, kolusi serta nepotisme.
Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak, terutama karena tidak adanya transparansi dan independensi dari pihak manajemen maupun akuntan publik. Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact).
Dengan kejadian ini, yang seharusnya dilakukan sebuah perusahaan adalah membagi dan menempatkan SDM bukan hanya dari kemampuannya tetapi juga harus dilihat dari kepribadiannya agar etika dalam bisnis dan profesi akuntansi dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.


Sumber :
http://syuhadamakarim.wordpress.com/2012/10/21/kasus-enron-tugas-tambahan-5/


Jumat, 21 November 2014

Analisis Ukm dan Flowchartnya

Posted by Unknown on 00.07

Usaha Kecil Menengah (UKM)
Rumah Makan Sari Bundo

Sari Bundo merupakan UKM yang menjual berbagai jenis makanan asli dari padang.  Usaha ini di rintis  oleh  sebuah keluarga yang merantau dari Padang menuju Bekasi.  Rumah Makan ini terletak di Bekasi Selatan tepatnya di Jati Asih. Harga yang ekonomis dan kualitas dari makanan di rumah makan tersebut menjadi daya tarik bagi konsumen/customer.

Usaha Rumah Makan Sari Bundo
Tempat Dan PemasaranTempat yang digunakan dalam proses usahanya yaitu dirumahnya sendiri, tetapi selain mempunyai tempat usahanya ia juga membuka cabang  dengan cara bekerjasama antar keluarga .


-      Waktu operasional
 tempat makan ini direncanakan mulai pukul 8.00 hingga pukul 22.00.Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
-       Anggaran Dana
 Rencana anggaran dana yang akan digunakan kurang lebih sejumlah Rp. 1000.000,-  .
-      Bentuk Usaha
 Bentuk usaha yang ditekuni oleh keluarga ini tergolong usaha kecil, antara lain jenis barang (dalam hal ini makanan) umumnya sudah tetap (tidak berubah-ubah) yaitu masakan padang , dan lokasi/tempat usaha sudah menetap (tidak berpindah-pindah). Sedangkan sumber daya manusa (pengusaha) diperoleh berdasarkan pengalaman dalam berwirausaha, bukan berdasarkan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih secara khusus.
-      Penetapan Harga
Seperti pada rumah makan pada umumnya yang menawarkan harga yang ekonomis sama halnya dengan rumah makan sari bundo setiap menu ditawarkan dengan harga Rp.10.000 perporsi .

Flowchart rumah makan sari bundo :



Penjelasan Flowchart :

·         Customer atau konsumen datang ke restoran
·         Customer atau konsumen memilih menu makanan yang tersedia di restoran tersebut
·           Jika menu yang tersedia sesuai selera atau kemauan customer maka customer akan memesan menu tersebut, tapi jika menu yang tersedia tidak sesuai selera customer maka customer tidak jadi memesan.
·          Jika customer jadi memesan menu maka menu akan terpilih.
·           Lalu pelayan restoran akan melihat stock penyimpanan menu yang dipesan oleh customer , jika stock menu tersedia maka menu akan diproses (dimasak) , tapi jika stock menu tidak tersedia maka customer disarankan untuk memilih menu yang lainnya.
·          Jika stock penyimpanan menu tersedia maka menu akan diproses (dimasak).
·          Setelah menu diproses maka customer menerima makanan/masakan yang tadi telah dipesan.
·          Setelah makanan/masakan telah diterima oleh customer maka customer selanjutnya melakukan transaksi dikasir.
·         Lalu kasir memberikan bon kwitansi atau bukti pembayaran.
·           Dan jika semua tahap telah dilalui maka yang terakhir yaitu customer meninggalkan restoran.

Dan ini adalah bukti transaksi antara penjual dan pembeli di Rumah Makan Sari Bundo :







DFD pada Rumah Makan Sari Bundo


Kelemahan Pada system penjualan Rumah Makan Sari Bundo :
·         Pelayanan kurang maksimal karena masih menggunakan cara lama yakni menggunakan kertas dan pulpen untuk pemesanan sehingga waktu pemesan lebih lama.
·         Dalam pembayaran pembeli mendatangi kasir dan kasir masih menghitung dengan cara lama yakni dengan alat kalkulator dan pencatatan transaksi menggunakan nota bukan struk harga.
·         Untuk pengecekan ketersediaan menu pembeli harus memanggil pelayan sementara pelayan juga melayani yang pembeli lainnya terutama saat situasi ramai  sehingga system pelayanan kurang efektif.


Flowchart Dan Data Flow Diagram (DFD)

Posted by Unknown on 00.00

Bagan alir  (flowchart) adalah bagan  (chart) yang menunjukkan alir  (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:
1.  Bagan alir sistem (systems flowchart).
2.  Bagan alir dokumen (document flowchart).
3.  Bagan alir skematik (schematic flowchart).
4.  Bagan alir program (program flowchart).
5.  Bagan alir proses (process flowchart).
SYSTEM FLOWCHART
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
DOCUMENT FLOWCHART
Bagan alir dokumen  (document flowchart)  atau disebut juga bagan alir formulir  (form  flowchart)  atau  paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
SCHEMATIC FLOWCHART
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar  ini  memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.


PROGRAM FLOWCHART
Bagan alir program  (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program  (program logic flowchart)  dan bagan alir program komputer terinci  (detailed computer program flowchart).  Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci  (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.

PROCESS FLOWCHART
Bagan alir proses  (process flowchart)  merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

JENIS-JENIS DATA FLOW DIAGRAM(DFD)

Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem.

1. Diagram Alur Data Fisik (DADF)
DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana prosesproses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual.

2. Diagram Alur Data Logika (DADL)
DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari system yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Kamis, 09 Oktober 2014

Makalah Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Dagang LITABENA

Posted by Unknown on 23.03

Sistem  informasi  Akuntansi Pada UD LITABENA

BAB I
PENDAHULUAN

        Latar Belakang

Usaha kecil dan menengah merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Keberadaan usaha kecil menengah tersebut harus didukung dan didorong kemampuannya agar tetap eksis, sehingga dapat memperluas kesempatan usaha dan memperluas lapangan pekerjaan. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju.
Masalah utama yang menjadi fokus dalam pengembangan usaha kecil menengah adalah mengenai pengelolaan keuangan. Karena banyak usaha kecil dan menengah yang beranggapan bahwa pengelolaan keuangan merupakan hal yang mudah dan sederhana. Namun dalam kenyataanya, pengelolaan keuangan pada UKM membutuhkan keterampilan Akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis UKM. Benjamin (1990) berpendapat bahwa kelemahan UKM dalam penyusunan laporan keuangan itu antara lain disebabkan rendahnya pendidikan dan kurangnya pemahamam terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Raharjo (1993) berpendapat bahwa rendahnya penyusunan laporan keuangan disebabkan karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi UKM.
Sebagian besar UKM  belum menggunakan sistem akuntansi yang benar. Memang pada kenyataannya, berdagang dengan cara biasa di pasar, dimana hanya mencatat uang keluar dan masuk (buku aliran kas dan stok barang) memang lebih mudah. Tidak dapat dipungkiri, teori-teori dan logika-logika akuntansi terkadang susah untuk dipahami, butuh pemahaman konsep yang  benar-benar harus dikuasai.  Tentulah lebih mudah bagi para wirausahawan itu untuk berdagang terus, daripada menghabiskan waktunya untuk belajar akuntansi. Namun ternyata akuntansi mempunyai fungsi lain, selain fungsi kontrol dan panduan pengambilan keputusan pengembangan bisnis.
Informasi akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil. Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur (bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam Undang-undang perpajakan. Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil.
Masih banyak usaha kecil menengah (UKM) yang belum menyelenggarakan pencatatan atas laporan keuangan usahanya. Akibatnya, mereka memang sulit mendapatkan kredit sehingga sulit untuk mengembangkan usahanya lebih baik lagi. Terbukti usaha kecil menengah yang telah menerapkan sistem akuntansi dalam usaha mereka memperoleh kemudahan tidak hanya untuk kemudahan kredit dari kreditur, tetapi juga untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan usaha ke depannya. Karena tentunya laporan keuangan badan usaha tersebutlah yang kelak digunakan oleh pihak ekstern maupun intern untuk mengambil tindakan dalam memajukan usaha, misalnya untuk keperluan investor pada pengembangan usaha.
Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan. Salah satu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang dilaporkan setiap akhir periode sebagai laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan.
Laporan keuangan juga dapat menjadi tolak ukur bagi pemilik dalam memperhitungkan keuntungan yang diperoleh, mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai, dan juga dapat mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki. Setiap keputusan yang diambil oleh pemilik dalam mengembangkan usahanya akan didasarkan pada kondisi keuangan yang dilaporkan secara lengkap bukan hanya didasarkan pada laba semata. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis dapat menentukan judul “ ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PADA UD LITABENA ”.

1.2 Tujuan dan Manfaat

            Tujuan

    Membantu pelaku bisnis usaha kecil dan menengah dalam memahami penerapan sistem akuntansi.
    Bertujuan untuk ikut mengembangkan ilmu pengetahuan, tentang usaha kecil dan menengah sebagai wujud nyata keterkaitan dunia perguruan tinggi dalam aspek pengabdian terhadap masyarakat khususnya usaha kecil dan menengah dalam dunia praktis.

            Manfaat

    Dapat digunakan sebagai masukan bagi para pelaku usaha kecil khususnya pengusaha batik untuk menerapkan sistem akuntansi di dalam sebuah bisnisnya dan dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang berguna sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan
    Dapat memperdalam ilmu pengetahuan yang telah di dapat dalam sebelumnya di perkuliahan dan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan sistem akuntansi UKM

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Organisasi/Perusahaan
Batik Jombang terletak pada motif dan warna, yang digali dari kebudayaan daerah Jombang itu sendiri. Selain terkenal sebagai kota santri, pada jaman kerajaan Majapahit, Jombang merupakan pintu gerbang kerajaan, dengan keberadaan candi Rimbi yang terletak di daerah Wonosalam. Dengan berbekal kekayaan warisan budaya dan agama tersebut, Litabena berusaha memadukan dan menuangkannya kedalam seni batik, sehingga muncul motif-motif khas yang terletak dengan sebutan “Motif Jombangan”.
Motif-motif yang telah berhasil digali dari khasanah budaya asli Jombang antara lain:

    Motif Arimbi, yang diambil dari salah satu relief yang ada di candi Rimbi Jombang.
    Motif Ringin Contong, merupakan motif yang diambil dari ringin yang berada ditengah-tengah kota Jombang.
    Motif Tapak Liman, merupakan motif yang diambil dari tanaman kebun yang tumbuh didaerah Jombang.
    Motif Sandur, merupakan motif yang diambil dari kesenian daerah yaitu “Sandur”, yang berada di Jombang utara.

Batik Jombang mempunyai corak dan warna yang khas, penggunaan warna-warna yang berani seperti kombinasi “ijo-abang” (hijau dan merah) serta kombinasi warna merah lainnya tampak sangat jelas dalam setiap helai kain yang dihasilkan. Hal inilah yang menjadi perbedaan utama antara batik Jombang dengan batik-batik daerah lain.
Litabena didirikan oleh Ibu Kusmiati, nama Litabena diambil dari sebagian dari nama keempat anaknya yang sudah besar. Li dari nama Lilik, Ta dari nama Rita, Be dari nama Benny, dan Na dari nama Nanang. Ibu Kusmiati Slamet berharap dengan nama itu usaha batiknya dapat berkembang menjadi besar. Pada saat ini produk batik Litabena telah beredar sampai ke Jakarta, Kalimantan, Palembang, dan Lampung. Sepeninggal ibu Kusmiati, sejak tahun 2009 sampai sekarang UD Litabena dikendalikan anaknya yaitu Ibu Lilik Sri Rahayu.
Sejalan dengan perkembangan daerah, untuk mewujudkan motif khas Jombang, maka Litabena muncul untuk mencari dan menggali kekayaan budaya tersebut, kemudian menginterprestasikannya dalam bentuk seni batik. Kegiatan ini dimulai sejak tahun 2003. Impian tersebut bukanlah tanpa halangan, berbagai macam kendala teknis maupun administrasi telah muncul menghadang setiap langkah Litabena untuk maju. Ketidaan tenaga kerja pembatik merupakan kendala besar yang harus dihadapi oleh Litabena. Guna mengatasi hal tersebut, Litabena berusaha memberdayakan masyarakat sekitar dengan mengadakan pelatihan-pelatihan teknis dan sosialisasi pembuatan batik. Kegiatan ini cukup berhasil, dengan munculnya tenaga kerja yang baru yang cukup berbakat.
Dengan berbekal kemauan dan tekad yang berbaja, Litabena terus berusaha untuk tetap eksis dalam persaingan produk yang semakin berkembang. Dan berbekal ketrampilan dan kekayaan motif yang khas, Litabena berani menatap masa depan dengan penuh rasa optimis.
2.2 Struktur Organisasi dan Bidang Usaha
2.2.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu. Berikut adalah struktur organisasi yang terdapat di UD Litabena .

2.2.2 Bidang usaha
Di UD Litabena bergerak dibidang usaha dagang yang memproduksi kain batik yang terdiri dari pembuatan batik tulis, batik cap dan batik printing (sablon). Jenis dan motif batik seiring dengan makin berkembangnya motif yang sesuai dengan minat dan daya beli konsumen. Adapun intensitas produksi batik berorientasi pada pesanan. Disana menyediakan kain batik dengan harga puluhan ribu sampai dengan jutaan rupiah, dan juga menerima pelatihan yang ingin belajar membatik dari menggambar motif batik sampai menjadi kain batik.
2.3 Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
2.3.1 Visi
Terwujudnya pengembangan usaha kecil menengah, usaha dagang, peningkatan dan pelestarian batik di kabupaten Jombang
2.3.2 Misi
Mengurangi angka pengangguran
Mengembangkan dan meningkatkan batik agar tidak punah
2.3.3 Tujuan Organisasi
Memberdayakan sumber daya manusia disekitar
Mengurangi angka pengangguran
2.4 Aktivitas Pada Bagian Kepegawaian
Aktivitas pada saat magang adalah di bagian produksi kain batik yang dimulai dengan mengeblat atau menggambar motif batik, mencanting atau melukis dengan lilin (malam) menggunakan canting, selanjutnya menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan  tetap berwarna putih (tidak berwarna). Tahap berikutnya mewarna kain, dan Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.

BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MAGANG

3.1 Aspek Kajian yang terdapat di objek KKM
3.1.1 Sistem Akuntansi
Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa sebuah informasi akuntansi seperti informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai informasi. Pemakai informasi ini di luar (ekstern) perusahaan seperti kreditur, calon investor, kantor pajak dan lainnya memerlukan informasi dalam kaitannya dengan keperluan mereka. Sedangkan pemakai informasi dari dalam (intern) perusahaan dalam hal ini seperti manajemen juga membutuhkan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi dan mengambil kebijakan-kebijakan untuk kelancaran perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan sebuah sistem informasi akuntansi bagi pihak ekstern dan intern perusahaan, dibuatlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu pihak ekstern dan pihak intern perusahaan.
Sistem akuntansi, (Haward F. Slettler dalam Baridwan, 1971) adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur,dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi. Menurut Syamsul (1992), sistem akuntansi berasal dari dua buah kata yaitu sistem yang berarti suatu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan akuntansi yang artinya suatu aktifitas jasa yang memberikan informasi kuantitatif, terutama bersitat keuangan, mengenai kesatuan ekonomi dengan maksud agar berguna untuk pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Menurut Hall (2001:5) “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau sebuah subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”. Menurut Wijayanto (2001:2) “Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan output”. Dari kedua definisi diatas sistem dapat diartikan sebagai komponen-komponen atau bagian-bagian yang saling berhubungan untuk berinteraksi dalam mencapai tujuan tertentu yang melewati beberapa tahun yaitu input, proses dan output. Proses akuntansi merupakan kegiatan yang rutin terjadi dalam suatu perusahaan. Secara umum akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan untuk pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas dan kondisi perusahaan.
Menurut Boynton ,Johnson, dan Kell (2003:384)
Sistem Akuntansi (accounting system), terdiri dari metode-metode dan catatan-catatan yang diciptakan untuk mendefenisikan, mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasikan, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi entitas (dan juga kejadian-kejadian serta kondisi) dan untuk memelihara akuntanbilitas dari aktiva-aktiva dan kewajiban-kewajiban yang berhubungan.
Menurut Mulyadi (2001:3) “Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Sistem akuntansi yang efektif mempertimbangkan pembuatan metode dan catatan yaitu : Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang sah. Menggambarkan transaksi secara tepat waktu dan cukup rinci sehingga memungkinkan pengelompokkan transaksi secara semestinya untuk pelaporan keuangan.
3.1.2 Desain Sistem
Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu mahal. Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi adalah keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut.
Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi harus dibuat secara tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan pengetahuan dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam pengambilan keputusan.
Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk membedakan sistem akuntansi dan metode pemrosesan data baik pemrosesan data secara manual maupun dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting, karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses dengan komputer dan kemampuan desainer sistem dalam mengevaluasi alternatif-alternatif yang dipertimbangkan pengetahuan akan prinsip-prinsip dasar sistem akuntansi.
Singkatnya, prinsip dasar yang terkandung dalam sistem akuntansi yang baik kemungkinan besar sistem yang dirancang pada perusahaan tertentu akan mengalami kesulitan ketika diterapkan.
3.1.3 Unsur-unsur Sistem Akuntansi
Unsur-unsur dari suatu sistem akuntansi adalah :

    Formulir/dokumen

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi, serta merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dalam sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk merekam transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi dengan komputer dipakai berbagai media untuk memasukkan data ke dalam sistem pengolahan data seperti papan ketik , mice, voice, dan cats. Adapun peranan formulir dan dokumen dalam sistem akuntansi adalah sebagai berikut:

    Untuk menentukan hasil kegiatan perusahaan. Peranan ini dapat dilihat dari pekerjaan membuat distribusi dan pembuatan laporan- laporan untuk pimpinan.
    Untuk menjaga aktiva-aktiva perusahaan. Peranan ini dapat dilihat dari penggunaan rekening-rekening sehingga dapat diketahui saldo masing-masing rekening.
    Untuk memerintahkan mengerjakan suatu pekerjaan. Peranan ini dapat dilihat antara lain dari penggunaan surat perintah pengiriman untuk mengirim barang-barang dan penggunaan surat perintah permintaan pembelian agar dibelikan barang-barang yang dibutuhkan.
    Untuk memudahkan penyusunan rencana-rencana kegiatan, penilaian hasil-hasilnya dan penyesuaian rencana-rencana.

Formulir digolongkan menjadi dua macam jika ditinjau dari pengolahan data akuntansi, yaitu dokumen sumber (source document) dan dokumen pendukung (supporting document). Dokumen sumber adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang melampirkan dokumen sumber sebagai sahnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber.

    Catatan-catatan

Ada tiga catatan yang digunakan yaitu jurnal, buku besar, dan buku besar pembantu.

    Jurnal

Jurnal sering juga disebut dengan buku harian. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Jurnal ada dua yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Salah satu cara untuk memproses data secara lebih efisien pada sistem akuntansi manual adalah memperluas jurnal umum dua kolom menjadi jurnal banyak kolom (jurnal multikolom). Setiap kolom pada jurnal multikolom digunakan hanya untuk menampung transaksi yang mempengaruhi akun tertentu. Jurnal multikolom hanya memadai pada perusahaan kecil, sedangkan bagi perusahaan besar penggunaan jurnal ini tidak praktis. Oleh karena itu jurnal multikolom diganti dengan beberapa jurnal khusus (special journal). Setiap jurnal khusus dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang terjadi berulang-ulang. Jurnal khusus adalah suatu metode untuk mengikhtisarkan transaksi, yang merupakan bagian mendasar dari setiap sistem akuntansi. Pada perusahaan besar jenis jurnal yang biasa digunakan adalah jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum. Dalam jurnal terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya berupa jumlah mata uang transaksi tertentu kemudian diposting kerekening yang bersangkutan dalam buku besar.

    Buku besar

Buku besar utama (primary ledger), yang menampung semua akun neraca dan laporan laba rugi disebut sebagai buku besar umum (general ledger). Adapun buku besar ini terdiri dari banyak rekening yang dipakai untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar ini dapat dianggap sebagai tempat untuk menggolongkan data keuangan dan dapat pula dianggap sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

    Buku besar pembantu

Apabila terdapat jumlah akun yang sangat besar dengan karakteristik yang sama, akun-akun tersebut dapat dikelompokkan ke suatu buku besar terpisah yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger). Setiap buku besar pembantu diwakili dalam buku besar umum oleh sebuah akun perangkum yang disebut akun pengendali (controlling account). Dalam hal ini hasil penjumlahan atas saldo pada buku besar pembantu harus sama dengan saldo pada akun pengendali yang bersesuaian. Dari hal ini buku besar pembantu dapat dianggap sebagai buku besar kedua yang mendukung akun pengendali pada buku besar umum. Buku besar dan buku besar pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (books of final entry), artinya tidak ada catatan akuntansi lain laagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku besar pembantu, karena proses selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan.

    Laporan

Unsur sistem akuntansi yang terakhir adalah laporan. Setelah transaksi dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan yang menghasilkan informasi tersebut dikenal sebagai laporan keuangan. Seluruh laporan keuangan harus diidentifikasi dengan nama perusahaan, jenis laporan, dan tanggal atau periode waktu laporan tersebut. Adapun laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan arus kas, laporan perubahan laba yang ditahan. Data yang terdapat dalam laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan arus kas digunkan untuk suatu periode waktu tertentu. Sementara data yang disajikan dalam neraca adalah untuk tanggal tertentu. Ada empat tujuan umum pengembangan sistem akuntansi yaitu:

    Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
    Untuk memperbaiki informasi yang dihasilakan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
    Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan interen, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
    Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Ciri-ciri sistem akuntansi yang baik harus memiliki bagan perkiraan, pedoman akuntansi, ada daftar tugas (job description), ada perkiraan pengawasan, dokumen-dokumen sudah dinomori sebelumnya, dan metode-metode lain yang bertujuan untuk mengawasi data yang masuk dan data yang diproses. Jika ciri-ciri ini sudah terpenuhi maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem akuntansi dapat meningkatkan mutu informasi, meningkatkan pengawasan internal check, melindungi harta benda perusahaan dan meningkatkan kepercayaan terhadap catatan akuntansi.
3.1.4 Fungsi Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi menunjukkan bahwa fungsi-fungsi akuntansi merupakan maninvestasi dari pada sistem akuntansi yang secara administrasi akan tercantum dalam bentuk-bentuk formulir, buku-buku dan catatan-catatan akuntansi serta laporan yang disajikan. Oleh karena itu fungsi sistem akuntansi akan sejalan dengan fungsi, bentuk-bentuk formulir dan buku-buku akuntansi pada suatu perusahaan.
Adapun fungsi tersebut adalah :

    Untuk menentukan hasil dari pelaksanaan operasi perusahaan.

Dalam fungsi ini meliputi :

    Adanya pemisahan keterangan jumlah barang dan catatan dari perusahaan.
    Membuat laporan untuk pemimpin.

    Untuk dapat mengikuti jalannya harta dan utang perusahaan.

Dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam-macam rekening seperti kas, perlengkapan, rekening kreditur, serte rekening pemilik.

    Untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari perusahaan, antara lain :

    Membeli barang-barang atau bahan-bahan yang kemudian dijual kembali.
    Memerintahkan pabrik berproduksi.
    Memerintahkan pegawai pada bagian penjualan untuk memenuhi pesanan dari pelenggan atau konsumen.
    Hal-hal lain menyangkut pelaksanaan kegiatan perusahaan.

Dengan demikian sistem akuntansi yang berkaitan dengan fungsinya seharusnya dirancang untuk menjamin bahwa seluruh pengiriman barang-barang oleh perusahaan dicatat dengan benar sebagai penjualan yang tercermin dalam laporan keuangan dalam periode yang sesuai. Sistem juga harus menghindari pencatatan ganda atas penjualan dan pencatatan penjualan atau pengiriman yang tidak pernah dilakukan.

            Pengertian Akuntansi

Seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, pengin Menurut Kieso (2002:2), akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: Pengidentifikasian, pengukuran, tentang Entitas ekonomi kepada Pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun. Namun, dalam 30 tahun terakhir entitas ekonomi telah berubah secara signifikan baik dari segi ukuran maupun komplekstitas, dan pemakai yang berkepentingan juga telah bertambah secara substansial baik dari segi jumlah maupun keragaman, pengkomunikasian informasi keuangan. terpretasian hasil proses tersebut.
3.1.6 Kegunaan Akuntansi
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan pokok dari akuntansi adalah menyediakan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi pimpinan perusahaan, serta pihak-pihak lain yang smembutuhkan informasi-informasi tersebut, baik dari dalam perusahaan (intern) maupun dari luar perusahaan (ekstern).
Akuntansi menyediakan cara-cara untuk mengumpulkan dan melaporkan data ekonomis kepada bermaca-macam pihak yang membutuhkan. Pemilik dan calon pemilik dapat mengetahui bagaimana posisi keuangan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Pihak Bank atau pemberi kredit dapat menilai kemampuan perusahaan dalam beroperasi yang pada gilirannya mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi sebelum memberi pinjaman. Badan pemerintah berkepentingan terhadap kegiatan perusahaan dalam kaitannya dengan penyusunan peraturan pemerintah, misalnya peraturan perpajakan. Bahkan karyawan berkepentingan terhadap jalannya operasi perusahaan untuk mempertimbangkan stabilitas usaha perusahaan dan keuntungan yang mungkin dapat dinikmati oleh karyawan tersebut.


3.1.7 Siklus Akuntansi
Dalam mengelola perusahaan, uang yang diterima maupun dikeluarkan perlu dimanajemeni dengan baik. Dalam memenejemeni fungsi keuangan perlu didukung fungsi akuntansi dan pembukuan yang baik dan benar. Pengertian akuntansi telah mengalami perubahan waktu ke waktu, dimana akuntan disebut juga dengan pemegang buku karena fungsi mereka mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi kedalam buku yang disebut jurnal dan buku besar. Daftar seluruh transaksi keuangan perusahaan ini merupakan dasar untuk menghitung apakah perusahaan mendapatkan keuntungan atau kerugian.
Urutan prosedur akuntansi sebagaimana normalnya dilakukan selama periode akuntansi atau disebut juga siklus akuntansi memiliki beberapa tahap antara lain:

    Penganalisisan transaksi
    Pencatatan transaksi atau pembukuan transaksi kedalam jurnal
    Pemindahan kredit dan debit dari jurnal kea kun atau rekening yang sesuai dalam buku besar
    Mempersiapkan neraca percobaan dan mengkomplikasikan angka-angka yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan
    Mempersiapkan laporan keuangan
    Membukukan penyesuaian dan menutup buku jurnal
    Melakukan penyesuaian sesuai posnya dan menutup buku
    Menyiapkan neraca percobaan setelah menutup buku

3.1.8 Peran Akuntansi bagi UKM
Informasi akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil. Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang andal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur (Bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam Undang-undang perpajakan. Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil akuntansi yang dilakukan pengusaha kecil dan menengah. Laporan keuangan yang diibuat UKM mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Laporan keuangan UKM adalah pembukuan sederhana yang dibuat oleh pengelola UKM untuk mengetahui apakah bisnis anda menguntungkan atau justru merugikan.
Perusahaan adalah suatu lembaga yang melakukan kegiatan usaha baik memproduksi barang ataupun jasa untuk dikonsumsi oleh masyarakat yang bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya. Akuntansi sendiri menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, penginterpretasian hasil proses tersebut. Penerapan akuntansi dalam UKM memainkan peran yang penting dalam memutuskan keberhasilan usaha. Namun disisi lain, para UKM kurang memahami pentingya penerapan akuntansi dan penyajian laporan keuangan. Perlunya penyusunan laporan keuangan bagi UKM sebenarnya bukan hanya untuk kemudahan memperoleh kredit dari kreditur, tetapi untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi dan pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan perusahaan.
3.2 Sistem Kerja
Sistem kerja yang dilakukan di UD Litabena adalah sistem pembukuan UKM. Berikut adalah prosedur-prosedur atau disebut juga sistem pembukuan pada UKM untuk suatu periode waktu tertentu yang diantaranya adalah :

    Pencatatan Transaksi
    Pencatatan transaksi  merupakan kegiatan mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan kegiatan usaha. Standarnya adalah semua transaksi yang berhubungan dengan kas, pembelian, penjualan, piutang, dan utang. Mencatat setiap transaksi sangat penting sebagai bahan untuk menyusun laporan keuangan. Tanpa adanya pencatatan transaksi, maka tidak mungkin laporan keuangan dapat dibuat, setiap transaksi juga harus disertai bukti transaksi, sebagai bukti bahwa transaksi tersebut benar terjadi. Setiap transaksi dicatat di dalam buku jurnal. Dengan menggunakan jurnal, setiap transaksi dapat dicatat dengan rapi, dan jelas. Untuk  menambahkan kebiasaan mencatat setiap transaksi usaha yang terjadi maka  diperlukan sebuah format jurnal yang praktis dan cepat.
    Pembuatan bukti asli

Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.

    Kwitansi

Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.

    Faktur Penjualan atau Pembelian

Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.


    Bukti-bukti lain

Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang.

    Pencatatan dalam buku harian (jurnal)

Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas. Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nama kolom, jurnal memberikan informasi berikut:

    Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi
    Nama perkiraan.
    Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet
    Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.

    Pencatatan buku besar dan buku tambahan

    Buku Besar (Ledger)

Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya.

    Buku Tambahan (Sub Ledger)

Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur.

    Neraca lajur

Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan.

    Menyusun laporan keuangan

Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.



    Jurnal penutup

Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal.
Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal.

    Neraca saldo setelah penutupan

Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.
3.3 Hasil Pengamatan
Masalah utama yang menjadi fokus dalam pengembangan usaha kecil menengah adalah belum adanya penerapan dari sistem akuntansi. Karena banyak usaha kecil dan menengah yang beranggapan bahwa penerapan sistem akuntansi disebabkan karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan sistem akuntansi untuk diterapkan dalam usaha kecil dan kurangnya pemahamam terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Namun dalam kenyataanya, penerapan sistem akuntansi yang terdapat di UD Litabena membutuhkan keterampilan akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis usaha kecil menengah dan sesuai sistem akuntansi.
Formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan masih belum terpenuhi.
3.4 Pemecahan Masalah
Berdasarkan masalah yang muncul selama KKM, penulis menemukan sejumlah pemecahan masalah diantaranya adalah penerapan sistem akuntansi yang harus diterapkan, supaya usaha tersebut dapat menjadi sebuah tolak ukur bagi pemilik dalam memperhitungkan keuntungan yang diperoleh. Dimulai dengan menerapkan unsur-unsur sistem akuntansi, terdiri dari formulir/dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi, sebaiknya pada bon penjualan dan pembelian bahan baku persediaan, nama produknya dicatat dengan rinci agar persediaan barang dagang bisa dikontrol dengan baik. Selain itu kuitansi-kuitansi pembelian barang agar disimpan dengan baik, sehingga pada saat penggunaaan sistem akuntansi, informasi yang digunakan lebih akurat, berikutnya catatan-catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, buku besar pembantu, dan unsur yang ketiga adalah Laporan yang menghasilkan informasi dikenal sebagai laporan keuangan, seluruh laporan keuangan harus diidentifikasi dengan nama perusahaan, jenis laporan, dan tanggal atau periode waktu laporan tersebut. Dalam menyusun sistem akuntansi juga harus memenuhi prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

        Kesimpulan

    Penerapan sistem akuntansi pada usaha kecil menengah sangat penting dalam mencapai keberhasilan usaha karena dapat menjadi dasar yang handal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan, diantaranya pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain.
    Sistem akuntansi menunjukkan bahwa fungsi-fungsi akuntansi merupakan maninvestasi dari pada sistem akuntansi yang secara administrasi akan tercantum dalam bentuk-bentuk formulir, buku-buku dan catatan-catatan akuntansi serta laporan yang disajikan.
    Sistem akuntansi dapat meningkatkan mutu informasi, meningkatkan pengawasan internal check, melindungi harta benda perusahaan dan meningkatkan kepercayaan terhadap catatan akuntansi.

4.2 Saran

    Sebaiknya pihak UD Litabena menerapkan sistem akuntansi dan pencatatan atas laporan keuangan agar memperoleh kemudahan, tidak hanya untuk kemudahan kredit dari kreditur, tetapi juga untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan usaha ke depannya.
    Sebaiknya pada bon penjualan dan pembelian bahan baku persediaan, nama produknya dicatat dengan rinci agar persediaan barang dagang bisa dikontrol dengan baik. Selain itu kwitansi-kwitansi pembelian barang agar disimpan dengan baik, sehingga pada saat penggunaaan sistem akuntansi, informasi yang digunakan lebih akurat





Sumber : http://sistemakuntansiudlitabena.blogspot.com/

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site