• SLIDER-1-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-2-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-3-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-4-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

Jumat, 10 Januari 2014

Artikel Dan Flowchart Tentang Minimarket

Posted by Unknown on 06.39


Keberadaan usaha waralaba seperti minimarket saat ini mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hampir di setiap sudut jalan, toko modern tersebut berdiri dengan megah. Keberadaan minimarket menjadi daya tarik tersendiri bukan hanya bagi warga ibukota, namun bagi warga kota besar lainnya. Permasalahan yang menyertainya bukan hanya menjadi masalah bagi Jakarta, namun juga kota besar lainnya.
Mengapa minimarket ini menjadi sesuatu yang menarik? Ada beberapa hal yang menjadikan minimarket ini mendapat simpati warga masyarakat. Karena selain letaknya cenderung strategis, juga menyediakan  hampir semua kebutuhan sehari-hari dengan kemasan kecil sampai besar. Berbagai bahan makanan seperti beras, telur, gula bahkan buah juga tersedia. Makanan yang dijual pun beragam,  higienis dan bersih. Ruangan ber AC, bersih, dan sedikit luas membuat pelanggan merasa nyaman. Jika pelanggan tidak memiliki uang cash, cukup dengan menggesek atm, maka transaksi dapat terjadi. Minimarket tersebut kadang dilengkapi dengan fasilitas atm yang semakin menarik bagi pelanggan. Tempat parkir yang relative luas juga menjadi faktor pendukung. Apalagi dengan pemberlakuan jam operasional selama 24 jam, minimarket seakan-akan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan barang ketika semua toko dan pasar telah tutup. Tempat ini relative aman buat berbelanja sehingga pelanggan tidak perlu khawatir akan kecopetan atau terkena tindak kejahatan lainnya. Meskipun minimarket memiliki kelebihan, namun juga memiliki kekurangan yaitu harga yang sudah pas yang tentu saja tidak bisa ditawar.
Mengapa pasar tradisional cenderung kurang manarik bagi pelanggan? Karena kondisi pasar yang kotor, becek, bau dan  kurang aman membuat sebagian orang merasa tidak nyaman jika harus berbelanja ke sana. Meskipun pasar tradisional memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh toko modern atau minimarket. Misalnya harga rekatif murah, bisa terjadi tawar menawar harga, barangnya beragam dan relative segar. Disadari atau tidak, ada beberapa barang yang lebih murah dan nyaman jika dibeli di pasar tradisional daripada pasar modern.
Fenomena menjamurnya  minimarket yang tersebar di Ibukota ini keberadaannya cukup menjadi ancaman bagi pasar tradisional. Jarak yang berdekatan dengan pasar tradisional ini dinilai mengancam perekonomian rakyat, terutama pedagang yang berjualan di pasar tradisional.
Pada tahun 2011, tercatat sebanyak 1.868 minimarket yang ada di wilayah Jakarta. Dari jumlah tersebut, lebih kurang 1.443 gerai minimarket tidak memiliki izin pendirian lengkap dan sisanya 425 minimarket menyalahi aturan, karena berjarak kurang dari 500 meter dari pasar tradisional.
Ada beberapa hal yang perlu dikritisi dari keberadaan pasar modern ini. Pertama, pembatasan jarak minimal dengan pasar tradisional. Mengenai hal ini, diatur dalam Peraturan daerah No 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran swasta,  yang mengatur mengenai pasar moder yang luasnya 200m2 harus minimal berjarak 500 meter dari pasar tradisional. Pasar modern dengan luas minimal 200-1000m2 harus minimal berjarak 1 km dari pasar tradisional. Sedangkan supermarket/hypermarket sekurangnya berjarak 2,5 km dari pasar tradisional. Adanya pengaturan jarak ini dimaksudkan agar memberi kesempatan seluas-luasnya pada pasar tradisional untuk berkembang. Jika jarak terlalu dekat, konsumen pasti akan memilih pasar modern karena beberapa hal, sehingga hal ini akan mematikan pasar tradisional.
Menurut Peraturan Menteri Perdagangan NO 53/M-Dag/Per-12/2008 Tahun 2008 Tentang Pedoman penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaaan dan Toko Modern, maka lokasi pendirian pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern harus mengacu pada Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan rencana tata ruang wilayah.kota termasuk peraturan zonasinya. Pendirian minimarket ini pun harus memperhatikan tingkat kepadatan penduduk, perkembangan pemukiman baru, aksesibilitas wilayah (arus lalu lintas), ketersediaan insfrastruktur dan keberadaan Pasar Tradisional dan warung/toko sekitar yang lebih kecil dari minimarket tersebut.
Kedua, pemberlakuan jam operasional. Pada saat ini sejumlah minimarket memberlakukan 24 jam operasional. Hal ini dapat membuat konsumen semakin tertarik untuk membeli di minimarket. Meskipun ada resiko keamanan yang harus dihadapi, apalagi perampokan ke minimarket 24 jam sekarang ini mulai marak. Izin usaha minimarket, khususnya yang 24 jam di Jakarta, banyak bermasalah izinnya.
Ketiga, pengetatan perizinan. Pemerintah daerah menjadi ujung tombak bagi tertibnya perizinan toko modern. Tegaknya peraturan mengenai perizinan ini akan berdampak pada keberlangsungan pendapatan pedagang di pasar tradisional. Seharusnya pemerintah Daerah mampu bertindak tegas terhadap minimarket yang beroperasi tanpa izin. Jangan sampai hal ini dibiarkan sehingga membuat peraturan tidak diindahkan.
Mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan NO 53/M-Dag/Per-12/2008 Tahun 2008 Tentang Pedoman penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaaan dan Toko Modern, maka pendirian minimarket ini harus tetap mengedepankan program kemitraan yaitu kerjasama pemasaran dalam bentuk memasarkan barang produksi UMKM yang dikemas atau dikemas ulang (repackaging) dengan merek pemilik barang, toko modern atau merek lain yang disepakati dalam rangka meningkatkan nilai jual barang atau memasarkan prosuk hasil UMKM melalui etalase atau outlet dari Toko modern.
Di satu sisi, pengelolaan pasar tradisional terkesan kurang rapi, becek, kotor dan kurang menarik minat pelanggan. Hal ini menjadi catatan untuk pemerintah daerah agar membangun pasar tradisional dengan memperhatikan kebersihan, kenyamanan, dan drainase yang memadai. Pemerintah daerah perlu melakukan peremajaan pasar tradisional sehingga pelanggan tetap merasa nyaman untuk berbelanja. Jangan sampai keberadaan minimarket yang tanpa izin ini semakin menjadi ancaman bagi pedagang di pasar tradisional.

Keunggulan Minimarket :
1.        Memilih lokasi strategis dekat dengan kawasan pemukiman.
2.       Memahami kebutuhan dan perilaku konsumen.
3.       Teliti pasar potensial (usia, jumlah penduduk dan kelas ekonominya).
4.       Tetapkan harga yang terjangkau.
5.       Jalin hubungan yang baik dengan supplier dan pelanggan.

Kekuranan Minimarket :
1.       Belanja sedikit.Orang enggan belanja ke minimarket kalau belinya hanya satu atau dua barang apalagi kalau barangnya yang harganya murah.Misalnya Kecap,sabun.
2.       Malas Antri.Siapa sih yang mau berlama-lama antri apalagi kalau belinya nggak banyak.
3.       Malas Ambil Barang sendiri.Ada Tipe Pembeli  yang maunya kalau beli diambilkan barangnya nggak mau repot-repot mengambil sendiri apalagi kalau harus mencari dulu.
4.       Selalu diawasi.Setiap minimarket tentu melakukan standar pengawasan agar tidak kehilangan barang namun kalau berlebihan tentu akan membuat pembeli  nggak nyaman.
5.       Malas Menanyakan Harga.Umumnya setiap barang di minimarket terdapat label harga yang tertera dirak penyimpanan namun terkadang ada yang lupa/tidak diberi label harga.Jadi kalau ada pembeli yang mau membeli barang namun membawa uangnya pas-pasan tentu jadi enggan belanja keminimarket takut uangnya kurang.
6.       Tidak semua ada.Walupun kelihatannya diminimarket barangnya lengkap namun tetap saja ada kekurangannya seperti ada Barang tertentu yang tidak  dijual eceran  dan Ada jenis barang yang tidak dijual diminimarket misalnya minyak curah,Sandal jepit,Bihun curah,Mie Kiloan,Kertas Pembungkus nasi,Karet,Plastik  dan lain-lain.
7.       Harga Pas dan terkadang harga yang tertera dilabel berbeda dengan yang dikasir.
8.       Ribet kalau Mau Nambah Barang.Apa jadinya kalau orang sedang antri mau mebayar dikasir namun ingat ada barang yang lupa tentu orang tersebut memilih nggak membeli barang yang lupa dari pada harus balik lagi mencari barang tersebut.
9.       Barang yang sudah dibeli tidak bisa ditukar.Aturan membeli barang  di minimarket dimana saja adalah barang yang sudah dibeli tidak bisa ditukar bahkan sampai di bonnya tercetak kalimat tersebut.
10.   Selisih harganya sedikit.


Kesimpulan Minimarket :
1.       Persediaan barang dagang yang lengkap di minimarket Indomaret agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
2.        Mayoritas konsumen di Indonesia terbebani oleh masalah harga oleh karena itu pihak minimarket Alfamart untuk dapat bersaing dengan pesaingnya yaitu Indomaret dalam masalah harga lebih baik minimarket Alfamart memutuskan saluran distributor yang panjang untuk meminimalkan biaya , serta selebaran informasi dan harga produk yang penuh warna tidak diperlukan karena tidak memberikan pengaruh terhadap konsumen karena konsumen akan mendapatkan selebaran yang sama dari pihak peritel lainnya.
3.        Minimarket Indomaret sebaiknya menamabahkan pelayanan belanja dengan fasilitas pesanan produk via telepon agar tidak kalah bersaing dengan alfamart.




Senin, 06 Januari 2014

Artikel & Flowchart Sistem Informasi Akademik

Posted by Unknown on 07.00



Postingan ini saya tulis bukan hanya untuk memenuhi tugas dari dosen, tetapi juga untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman, baik yang dari Universitas Gunadarma ataupun tidak, bagaimana pengalaman ketika pertama kali masuk universitas, tentu teman-teman memiliki kisah sendiri, dan inilah kisah dari pengalaman saya

Saya berasal dari SMK Tridaya, Tambun Selatan-Bekasi, setelah lulus, saya ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi,.

sebenarnya saya ingin mengambil jurusan tersebut, tetapi kakak saya menyarankan saya untuk mengambil jurusan Management informatika, karena jurusan tersebut sekarang banyak diperlukan di dunia kerja, saya pun mencari Universitas lain, berhubung tes untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri sudah habis, dan kalaupun ada, diperguruan tinggi tersebut tak terdapat jurusan Management informatika, akhirnya saya pun mencari Perguruan Tinggi Swasta, kakak saya menyarankan saya kuliah di STMIK Amikom Yogyakarta, awalnya saya setuju, tetapi setelah dipikir tak ada keluarga disana, saya pun mencari perguruan tinggi lain, sampai akhirnya paman saya yang bertempat tinggal di Bogor menyarankan untuk kuliah di Universitas Gunadarma, saya dan ibu saya bertolak ke Jakarta untuk mendaftar di Universitas Gunadarma.

Setelah tiba, kami ke Bogor dulu untuk menginap semalam, esoknya kami Gunadarma Depok untuk segera mendaftar.

Di Counter Pendaftaran Mahasiswa Baru, saya ditanya mau mengambil jurusan apa, saya pun mengambil jurusan Management informatika Depok, tetapi di Depok jurusan tersebut sudah habis, akhirnya saya mengambil Management informatika Cengakareng karena masih ada yang kosong, dan berikut Sistem Informasi Salemba, dan saya harus mengikuti tes, dan setelah test saya harus menunggu pengumuman hasil ujian.

Pada hari pengumuman, saya dan Ibu saya pergi ke Depok lagi untuk melihat hasil ujian saya, sesampainya di Counter Pendaftaran disana banyak yang menunggu untuk melihat hasil ujian juga, saya pun menunggu bersama mereka, sambil berdoa didalam hati untuk kelulusan saya.




Setelah lama menunggu, Nama saya pun dipanggil, dan diperlihatkan hasil ujian saya, dan Alhamdulillah saya lulus dan mendapatkan grade 1 di kedua jurusan, saya pun disuruh memilih, dengan mantap saya memilih Management informatika Cengkareng, dan mengikuti kuliah pertama tanggal 20 September, dan harus mengikuti Pengenalan Program Studi dan Pendidikan Tinggi (PPSPPT) pada tanggal 30 september, setelah mengikuti berbagai urusan untuk keperluan kuliah, saya menunggu hari pertama kuliah.

Waktupun berlalu, akhirnya hari yang saya tunggu-tunggu datang juga, 20 September saya mengikuti kuliah pertama, baru saja saya datang dan duduk duduk di kampus, saya sudah memiliki beberapa teman, seperti Yudha dari Akutansi, dan Edo yang juga dari Management informatika.

Mata kuliah pertama hari itu adalah Kimia Dasar, diajarkan oleh Bapak Romdhoni Susiloatmadja, kami pun mengikuti pelajaran beliau bersama teman-teman dari Jurusan Sistem Informasi, karena mata kuliah kami pada saaat itu sama.

Setelah kuliah selesai, kami bersiap untuk pulang, tetapi kami disuruh berkumpul oleh kakak tingkat untuk pengarahan untuk mengikuti ospek, saat ospek kami diharuskan untuk membawa peralatan yang aneh aneh dan membingungkan, yang paling membingungkan saya dan teman-teman seangkatan adalah, kami diharuskan berfoto bersama SPG (Sales Promotion Girl) untuk yang laki-laki dan Satpam untuk yang perempuan dengan berlatar belakang Mall, selain itu untuk para laki laki diharuskan mencukur rambutnya menjadi pendek (dengan kata lain botak) dan perempuan harus dikuncir rambutnya.

Setelah berembuk masa, saya dan teman-teman yang laki-laki sepakat untuk foto bersama-sama supaya menghindari kemungkinan diusir satpam karena disangka orang gila, dan akhirnya sehari sebelum ospek, ROBOT (rombongan orang botak) beramai-ramai ke Mall didekat kampus untuk mencari korban, dan seperti yang diduga sebelumnya, banyak orang yang memeperhatikan kami, bahkan teman saya sampai diejek oleh salah satu penjaga stan karena memakai peralatan aneh ala ospek, dengan menahan malu, kami terus mencari spg yang rela untuk dijadikan korban, dan Alhamdulillah kami semua berhasil mendapatkan foto-foto (dan juga membujuk para spg untuk tidak takut dengan kami), kami pun pulang.

Hari ospek pun tiba, dengan sangat tidak bersemangat saya pun mengikuti ospek, kegiatannya cukup padat, dan seru, banyak hal lucu yang terjadi, terutama ketika pementasan drama, jauh dari bayangan saya tentang ospek yang selalu dihiasi senioritas, hukuman, dan tanpa ada ketawa ketiwinya, ospek hari itu sangat seru dan meriah. Selesai ospek kami pun resmi menjadi Mahasiswa kampus Cengkareng.
30 September, saya dan teman-teman yang juga diharuskan mengikuti PPSPPT, bertolak dari cengkareng ke Depok menggunakan Kereta Listrik (KRL), dari stasiun Kota ke Pondok Cina.
Sesampainya di kampus Gunadarma Depok, kami pun mengikuti kegiatan PPSPPT, mendengarkan pengarahan tentang apa saja fasilitas di Gunadarma, peraturan, hingga lagu resmo Gunadarma, setelah semuanya selesai (dengan mata lusuh habis lucekan tangan karena ngantuk) kami diberikan buku dan jaket almameter dan dipersilahkan pulang.
Kami pun pulang, sama dengan saat berangkat kami juga pulang menggunakan KRL, sesampainya di Stasiun Kota, saya menumpang teman saya pulang dari Stasiun menggunakan motor, sebut saja korban tebengan saya itu Edo (sorry do, jika lu baca postingan blog gw ini, hahaha) menembus macetnya Jakarta, dengan menahan rasa sakit dipantat akibat tepos oleh jok motor, akhirnya saya tiba di kost dan beristiharahat.
Seminggu setelah ppsppt kami masuk ke dalam kegiatan pembelajaran, dimana ada mata kuliah, praktikum, dan softskill. Awalnya setiap anak canggung dengan mahasiswa lain untuk beradaptasi serta suasana ruang kelas juga berbagai jenis dosen , yang jelas segalanya jadi kebiasaan yang tentunya sebisa mungkin tak pesimis karenanya. Begitu seterusnya hingga semester 3 ini.
Begitulah pengalaman saya ketika masuk Universitas Gunadarma, dari hal yang penting hingga yang tidak penting sama sekali, dari yang seru hingga yang garing, mohon maaf apabila banyak kata yang tak pantas, dan juga penulisan yang salah, dan mungkin melanggar etika penulisan, terutama dengan  break dan banyolan saya yang garing atau kurang lucu, atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Kelebihan            : Menyediakan keseimbangan diantara kemahiran umum dan khusus,latihan teori dan amali,tumpuan kepada industri,skim latihan untuk pelajar 

Kekurangan        : Tidak memberi tumpuan yang sepenuhnya kepada subjek yang
berkaitan dengan kursus saja yang diambil sebaliknya ia
juga tertumpu kepada subjek sampingan. Oleh sebab itu, kita
hanya dapat mempelajari perkara yang asas saja dan bukannya
secara mendalam. Malahan, kita juga susah untuk menumpukan
perhatian dengan sepenuhnya kepada kursus yang kita ambil.

Kesimpulan        : Lebih tertumpu kepada sistem pendidikan yang menekankan kepada
pembelajaran secara formal. Sesuatu kemahiran hanya bolah dipelajari
melalui buku saja tetapi tidak dipraktikkan.







  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site